Rabu, 04 April 2012

contoh soal Pendapatan Nasional (buat sendiri)

Suatu negara mempunyai data pendapatan nasional sebagai berikut :
Konsumsi masyarakat Rp. 90.000.000
Pendapatan laba usaha Rp. 50.000.000
Pengeluaran Negara Rp500.000.000
Pendapatan sewa Rp. 35.000.000
Pengeluaran investasi Rp. 115.000.000
Ekspor Rp. 85.000.000
Impor Rp. 55.000.000


dari diatas hitunglah pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran?
Jawab :
Rumur Pendapatan nasional dengan pendekatan nasional :
Y = C + I + G + (X – M)
Y= 90.000.000 + 115.000.000 + 500.000.000 + (85.000.000 - 55.000.000)
Y = 705.000.000 + 30.000.000
Y = 735.000.000
============


Jadi jumlah pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah
Rp. 735 Juta.

contoh soal Pendapatan Nasional (copas)

Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%




Pendapatan Nasional

tulisan ke lima




Tabel 2.1
Penghitungan Pendapatan Nasional Indonesia, 2002 (triliun Rupiah)   
Jenis Pengeluaran
Menurut harga berlaku
Menurut harga tetap 1993
Nilai
persentasi
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
1.138,3
70,7
302,1
2. Pengeluaran konsumsi pemerintah
132,1
8,2
35,3
3. Pembentukan modal tetap domestik bruto
325,3
26,2
96,1
4. Perubahan stok
-96,0
-6,0
-25,7
5. Eskpor barang dan jasa
569,9
35,4
116,9
6. Dikurangi : impor barang dan jasa
459,6
28,5
98
PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)
1.610,0
100
426,7
7. Pendapatan neto faktor dari luar negri
-77,6
-48
-22,2
PRODUK NASIONAL BRUTO (PDB)
1.532,2
95,2
404,5
Dikurangi : pajak tak langsung
71,2
4,4
18,9
Dikurangi : Depresiasi
80,5
5
21,3
PENDAPATAN NASIONAL
1.380,5
85,8
364,3

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2002

Konsep pendapatan nasional, seperti telah diterangkan, perlu dibedakan di antara pengertian neto dan bruto. PNB (Pendapatan Nasional Bruto) perlu dikurangi oleh depresiasi untuk memperoleh Pendapatan Nasional Neto atau Net Nasional Product (NNP). Selanjutnya NNP dapat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga factor. NNP menurut harga factor adalah Pendapatan Negara. Di banyak Negara, hubugan di antara Produk Nasional Bruto (PNB) dan Pendapatan Negara (PN) dapat dinyatakan dengan persamaan.
                                PN = PNB – Pajak tak langsung + subsidi – Depresiasi
Akan tetapi, dalam penghitungan di Indonesia Subsidi tidak dihitung. Oleh sebab itu di antara PNB dan PN terdapat hubungan yang berikut :
                                 PN = PNB – Pajak tak langsung  – Depresiasi
Dalam table 2.1 juga dihitung Pendapatan Nasional, yaitu dengan mengurangi (i) Pajak tak langsung dan (ii) depresiasi dari Pendapatan Nasional Bruto. Pada tahun 2002 Pendapatan Nasional atau Pendapatan Nasional Neto pada harga factor bernilai Rp 1.380,5 triliun.
                Di sampng dihitung menurut harga yang berlaku, PDB, FNB dan PP – dan komponen-komponennya, juga di hitung menurut harga tetap dan tahun dasarnya adalah tahun 1993.

Pendapatan Nasional

tulisan ke empat

MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK DAN PRODUK NASIONAL BRUTO
                Seperti telah dinyatakan pada bagian yang terdahulu, pendapatan nasional dapat dihitung menurut harga yang berlaku dan menurut harga tetap. Perhitungan menurut harga tetap yang dilakukan di Indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga pada tahun 1993. Kedua cara penghitungan itu menurut harga tetap dan harga yang berlaku, data yang di kemukakan adalah data Pendapatan Domestik Bruto, Pendapatan Nasional Bruto, dan data Pendapatan Naisonal (yaitu Pendapatan Nasional Bersih (Neto) pada harga factor).

Pendapatan Nasional

tulisan ke tiga


PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
i.                     Pengeluaran atas barang modal dan peralatan produksi.
ii.                   Perubahan-perubahan dalam niali inventori pada akhir tahun.
iii.                  Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
EKSPOR NETO
                Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. Ekspor sesuatu Negara, seluruh atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan didalam negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung kedalam pendapatan nasional. Barang impor merupakan produksi dari Negara lain, oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktek perhitungan pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan dimana nilai barang impor termasuk dalam penghitungan.

Pendapatan Nasional

tulisan kedua


KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN
                Perhitungan pendapatan nasional dengan caa pengeluaran, membedakan pengeluaran keatas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu: konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sector swasta (investasi) dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).
KOMSUMSI RUMAH TANGGA
                Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tanga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran komsumsi rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai komsumsi rumah tangga.
                Barang-barang rumah tangga yang dibeli untuk memenuhi kebutuhannya, dan perbelanjaan tersebut dinamakan komsmsi, yaitu membeli barang dan jasa untuk memuaska keinginan memiliki dan menggunakan barang tersebut. Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai komsumsi, Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi.
PENGELUARAN PEMERINTAH
Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya, pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan masyarakat. Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan yang utama yaitu :  komsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang termasuk dalam golongan yang pertama (komsumsi pemerintah) adalah pembelian atas barang dan jasa yang akan dikomsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membeli alat-alat tulis dan kertas untuk digunakan dan membeli bensin untuk kendaraan pemerintah.
Sedangkan  investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana seperti jalan, sekolah, rumah sakit, dan irigasi. Memberikan beasiswa, bantuan untuk korba banjir, dan subsidi-subsidi pemerintah tidak digolongkan sebagai pengeluaran pemerintah atas produk nasional karena itu bukanlah untuk membeli barang dan jasa.
PEMBENTUKAN MODAL TETAP SEKTOR SWASTA
                Pembentukan modal tetap sector swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada hakikatnya berarti pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang. Peneluaran untuk investasi ini di lakukan bukan untuk dikomsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi diwaktu akan datang.