Arsitektur
jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi komputer
sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan
sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan pelayanan
kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam system jaringan atau yang
kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk memberikan layanan
berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server), jalur komunikasi
(server komunikasi).
Pada model
arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server
dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada
arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan dari
Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan
mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil
prosesnya
Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya
model Arsitektur Cilent Server dimodelkan sebagai satu set layanan yang
disediakan oleh server dan satu atau lebih client yang memakai layanan
server. Client tidak perlu menyadari
keberadaan server tetapi juga sebaliknya tidak
mengetahui keberadaan klien yang lain.
Tidak harus ada pemetaan 1:1 antara proses dan prosesor pada sistem. Hal
tersebut bisa dilihat pada contoh gambar 10.2
dan dimana ada arsitektur fisik dengan enam kompuetr client dan dua server. Dan
untuk proses logika dari gambar 10.2
adalah ditunjukkan pada gambar 10.3
Perancangan arsitektur C/S harus mempertimbangkan struktur logika
aplikasi yang ditunjukkan pada gambar 10.4
yang menunjukkan aplikasi dibagi tiga lapisan yaitu:
- Lapisan Presentasi, yang berhubungan dengan penyajian informasi ke user dan
- Lapisan Presentasi, yang berhubungan dengan penyajian informasi ke user dan
dengan semua interaksi user.
-
Lapisan Pemrosesan
Aplikasi, yang berhubungan
dengan implementasi logika Aplikasi
-
Lapisan
Manajemen Data, yang berhubungan dengan
operasi database.
Arsitektur C/S yang paling sederhana disebut
arsitektur C/S Two Tier, diaman
aplikasi diorganisir seperti server dan
satu set klien seperti pada gambar 10.5 dimana arsitektur C/S Two Tier memiliki dua bentuk yaitu:
-
Model
Thin Client.
Pada model ini semua pemrosesan aplikasi dan manajaemen data
dilakukan pada server. Klien
bertanggung jawab untuk menjalankan perangkat lunak presentasi yang biasanya hanya berbentuk interface sistem
atau GUI.
Kelebihan:
o Biaya
lebih rendah
o Lebih cocok untuk model jaringan yang
sederhana Kekurangan:
o Menempatkan beban berat pemrosesan pada server
o Ada
kekuatan pemrosesan yang besar yang tersedia pada PC modern dan
tidak digunakan pada client
tidak digunakan pada client
-
Model
Fat Client
Pada model ini server hanya bertanggung jawab
pada manajemen data. Perangkat client
bertanggung jawab pada logika aplikasi dan interaksi denga user.
Kelebihan:
Kelebihan:
o Menggunakan
kekuatan pemrosesan yang
besar dan mendistribusikan
pemrosesan logika aplikasi dan prsentasi pada klien
pemrosesan logika aplikasi dan prsentasi pada klien
o Server hanya menangani seluruh transaksi
database
o Pendistribusian pemrosesan lebih efektif
Kekurangan :
o Manajemen sistemnya lebih komplek o Biayanya lebih besar
Contoh dari model arsitektur C/S Two Tier dapat
dilihat pada gambar 10.4 tentang jaringan
ATM. Pada gambar tersebut ATM tidak berhubungan langsung dengan database nasabah,
tetapi terhubung ke monitor teleprocessing. Monitor teleprocessing (TP) merupalan
ATM. Pada gambar tersebut ATM tidak berhubungan langsung dengan database nasabah,
tetapi terhubung ke monitor teleprocessing. Monitor teleprocessing (TP) merupalan
middleware yang mengatur komunikasi dengan
client jarak jauh (remote) dan menserikan transaksi client untuk diproses oleh database. Menggunakan transaksi serial berarti bahwa sistem dapat pulih dari kesalahan tanpa
merusak data sistem.
Munculnya Java dan
applet yang dapat
di download secara
gratis memungkinkan pengembangan
sistem C/S antar model thin dan fat client.
Beberapa pernagkat lunak pemrosesan
aplikasi dapat didownload ke client seperti Java Applet sehingga mengurangi beban pada server. Interface User dibangun dengan web browser
yang dapat menjalankan Java applet. Masalah terpenting pada arsitektur two tier C/S adalah ketiga lapisan logika harus
dipetakan ke dua sistem computer. Mungkin ada masalah skalabilitas dan kinerja jika dipilih model thin client. Mungkin pila ada masalah manajemen sistem jika dipilih fat client. Untuk mengatasi masalah ini pendekatan alternative menggunakan arsitektur three tier client server (ditunjukkan pada gambar 10.5). Pada arsitektur ini tidak mesti diartikan bahwa terdapat tiga computer ynag terhubung ke jaringan . Satu computer server dapat menjalankan pemrosesan aplikasi dan manajemen data aplikasi sebagai server logika yang terpisah. Tetapi jika permintaan bertambah, pemisahan pemrosesan aplikasi dan manajamen data dapat dilakukan dengan langsung dan eksekusi dilakukan pada prosesor yang terpisah.
dipetakan ke dua sistem computer. Mungkin ada masalah skalabilitas dan kinerja jika dipilih model thin client. Mungkin pila ada masalah manajemen sistem jika dipilih fat client. Untuk mengatasi masalah ini pendekatan alternative menggunakan arsitektur three tier client server (ditunjukkan pada gambar 10.5). Pada arsitektur ini tidak mesti diartikan bahwa terdapat tiga computer ynag terhubung ke jaringan . Satu computer server dapat menjalankan pemrosesan aplikasi dan manajemen data aplikasi sebagai server logika yang terpisah. Tetapi jika permintaan bertambah, pemisahan pemrosesan aplikasi dan manajamen data dapat dilakukan dengan langsung dan eksekusi dilakukan pada prosesor yang terpisah.
Sistem Internet banking merupakan salah satu
contoh sistem arsitektur three tier C/S. Database nasabah
bank menyediakan layanan
manajemen data, web
server menyediakan layanan aplikasi
seperti fasilitas transfer uang tunai,
membayar tagihan, dll. Komputer
nasabah dengan browser internet merupakan client. Sistem ini mudah diskala untuk menambahkan web server baru dengan
bertambahnya jumlah nasabah.
Kelebihan sistem Three Tier C/S adalah
diantaranya:
o Transfer informasi antara web server dan
server database optimal
o Komunikasi aantara
sistem-sistemtidak harus didasarkan pada standart internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebih cepat dan berada pada
tingkat yang lebih rendah.
o Penggunaan middleware mendukung efesien query
database dalam SQL dipakai untuk
menangani pengambailan informasi dari database.
menangani pengambailan informasi dari database.
Kekurangannya
:
Arsitektur ini lebih sulit untuk merancang, lebih
sulit untuk mengatur dan lebih mahal.
Manfaat Arsitektur Client Server
Manfaat yang bisa didapatkan dari Arsitektur client
server ini tidak jauh berbeda dengan tujuannya yaitu dapat membantu
perusahaan-perusahaan dalam pengolahan sebuah data atau pengintegrasian data
yang akan dikirimkan, distribusi informasi dan berbagai peralatan menjadikan
sistem jaringan semakin diminati untuk diimplementasikan oleh perusahaan.
Arsitektur
client-server juga memiliki keuntungan, yaitu :
- Memungkinkan akses basis data yang besar
- Menaikkan kinerja
- Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
- Biaya untuk hardware dapat dikurangi
- Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
- Biaya komunikasi berkurang
- Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
- Meningkatkan kekonsistenan
- Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
- Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Arsitektur
client-server juga memiliki kerugian, yaitu :
- Jika traffic jaringan terlalu padat, server bisa hang karena overload.Hal ini berbeda dengan jumlah simpul yang terpasang.Hal ini karena bandwidth keseluruhan dari jaringan P2P adalah jumlah semua bandwidth dari semua simpul yang ada di jaringan.
- Tidak seandal jaringan P2P dalam hal ketahanan terhadap down.Di jaringan client-server, jika server down, maka jaringan akan down, sementara P2P semua sumberdaya terdistribusi merata sehingga data akan didistribusikan merata.Jika salah satu simpul down, simpul lainnya masih dapat mentransfer data.
Kesimpulan
Arsitektur Networking Client Server
Network service Komputer merupakan seperangkat
komponen elektronik yang saling berhubungan dalam mengelola data, menyimpan
data, memasukkan data. Sehingga Arsitektur Network klien sangat penting untuk
sebuah perusahaan.
Sumber :