identitas sendiri merupakan jati diri dari para pemuda,
apakah para pemuda bisa menemukan identitas tersebut? itu semua kembali ke
dalam diri masing-masing
dalam penuturan di atas dapat kita bahas antara pemuda
dengan identitas...
jaman sekrang banyak pemuda yang sulit untuk menemukan jati
diri ataupun identitas yang terdapat didalam diri masing-masing, tentunya ada
faktor yang melandasi semua itu...
mugkin salah satunya adalah banyaknya arah pergaulan yang
sudah melewati batas, sebuah pergaulan yang sudah diluar normal. banyaknya
contoh pergaulan bebas dari luar yang masuk ke indonesia juga merupan faktor
utama dalam sulitnya terbentuk identitas dalam diri para pemuda, hal itu
dikarenakan para pemuda tidak mau berfikir untuk kedepan melainkan yang
terpenting sekarang adalah "gw bisa fun dengan pergaulan gw saat ini".
Tetapi mereka salah dengan cara pemikiran mereka yang
seperti itu, karena dengan pola pikir yang seperti itu mereka tidak dapat maju.
melainkan yang mereka dapat adalah kesengsaraan secara tidak langsung.
maksudnya untuk saat ini memang benar mereka bisa fun tetapi apakah ada yang
menjamin kebahagian, kesenangan, yang meraka dapat saat ini akan membuat masa
depan mereka lancar...
masuk ke dalam pergaulan saat ini memang tidak salah, karena
sebagai generasi muda kita juga perlu tahu pergaulan diluar sana, tetapi sayang
banyak pemuda yang salah mengartikan mengenai bebasnya pergaulan.
selain itu faktor lainya terkadang para pemuda terlalu
pasrah akan jalan hidup yang bisa dibilang sulit. terkadang mereka berjalan
tanpa mementukan arah...mau kemana gw???apa yang mau gw lakuin???untuk menjawab
hal itu saja mereka tidak bisa.
padahal untuk menentukan masa depan kita sudah harus bisa
memilih apa yang akan kita lakukan...apa yang mau kita perbuat dan apa yang mau
kita kerjakan.
banyaknya kejadian krimal akhir-akhir ini yang melibatkan
para pemuda juga salah satu contoh kegagalan dalam diri pemuda untuk menemukan
identitas, terlebih lagi banyaknya pemuda yang bunuh diri dikarenakan
depresi...
untuk itu pemuda sangatlah perlu bimbingan dalam membina
hidup,dan dalam membentuk karakter.
memang sulit untuk menentukan identitas yang terdapat pada
diri, tetapi identitas tersebut bisa mudah dikenali kalau ada kemauan dari
dalam diri kita.
jiwa pemuda merupakan jiwa yang kuat dan slalu bersemangat,
karena itu bila kita ingin disebut sebagai pemuda janganlah kalah dari keadaany
yang merugikan diri kita sendiri, jangan mau diperbudak oleh hal-hal yang
membuat kita jauh dari identitas yang terdapat di dalam diri kita sendiri....
4. Perguruan dan Pendidikan
Jika berbicara tentang pendidikan dan perguruan. Akhir-akhir
ini dunia pendidikan dan perguruan bisa dibilang mengalami kemunduran, banyak
faktor penyebab dari semua itu. Mulai dari sikap para pendidik yang bisa
dibilang terkadang tidak jujur dan terlalu santai dalam mengajar atau dari pada
muridnya sendiri yang memang malas. .
Memang benar sekolah merupakan wadah pendidikan dan
perguruan, akan tetapi jangan salah di rumah pun juga merupakan tempat dimana
kita bisa memperoleh pendidikan dan perguruan.
Untuk itu haruslah ada kerjasama yang baik antara orang tua
dan para guru yang ada disekolah, orang tua juga harus bisa menanamkan
pendidikan moral dari mulai anak itu lahir dan hingga dewasa. Di sekolah para
guru juga harus bisa mengontrol para murid untuk melakukan tugas-tugas sebagai
murid. Karena itulah guru sering di sebut orang tua kedua.
Dunia pendidikan dan perguruan merupakan dunia yang sangat
dibutuhkan oleh setiap orang sayangnya banyak orang yang tidak mampu untuk
mengenyam bangku pendidikan. Siapa yang salah? Pertanyaan itu kembali muncul.
Tidak ada yang salah melainkan kurang perhatiannya
pemerintah akan rakyat kecil di luar sana. Padahal tanpa disadari banyak
anak-anak yang pintar di luar sana yang tidak bisa menyalurkan kepintaran
mereka dikarenakan tidak adanya biaya. Kebanyakan para petinggi-petinggi negara
terutama di Negara kita hanya memikirkan dirinya sendiri. Mereka tidak pernah
memerhatikan masalah pendidikan di negeri ini. Banyak dari mereka yang
menggunakan uang negara hanya untuk kepentingan sendiri, bukankah lebih baik
mereka menggunakan uang itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negeri
tercinta kita ini. Kita bisa ambil contoh yaitu disaat banyak bangunan
sekolahan yang rusak tetapi mereka enak-enakan duduk sambil bersantai di bawah
bangunan yang mewah. Di saat banyak para generasi muda yang putus sekolah
bahkan sampai ada yang tidak sekolah karena tidak mempunyai uang untuk
membiayai pendidikannya tetapi mereka hanya menghambur-hamburkan uang negara.
Apakah itu yang dinamakan pemimpin yang bertanggung jawab??
pasti tidak kan, mau jadi apa suatu negara apalagi generasi
muda jika pemimpin-pemimpinnya saja begitu. Bukankan lebih baik jika mereka
menggunakan uang yang dianggarkan untuk pendidikan dengan semestinya, seperti
untuk memperbaiki bangunan yang rusak atau bahkan membuat yang baru, menolong
anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak yangkurang mampu dengan jalur
beasiswa, meningkatkan kualitas pengajar, dan lain-lain.
Memang di beberapa daerah sekolah sudah mulai gratis. Kita
ambil saja contohnya Jakarta. Sekarang tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah
Menengah Perguruan (SMP) sudah gratis. Tapi apakah hal itu merupakan yang
terbaik buat pendidikan di masa depan. Karena dari yang saya perhatikan dengan
sekolah gratis ini malah membuat para siswa malas, mereka berfikir
"sekolah gratis ini, jadi ngapain belajar sungguh-sungguh, santai aja
kali". Apakah kalian berfikir begitu...???
Tapi hal itu tergantung kepada pemikiran individu
masing-masing. Di sinilah peran orang tua yang sesungguhnya. Bagaimana orang
mulai menanamkan sifat akan pentingnya pendidikan. Selain itu pergaulan dan
lingkungan sekitar juga sangat berperan dalam membuat kepribadian seseorang
agar dapat berfikir bahwa pendiikan merupakan hal yang sangat penting di masa
depan kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar