Menurut saya inilah penderitaan yang saya alami. Pada saat final indonesia vs malaysia. Saya tertarik untuk membeli tiket final tersebut. Lalu saya janjian sama teman – teman saya ketemuan di kampus. Setelah teman saya semua sudah komplit, lalu saya berangkat ke glora Bung karno untuk membeli tiket. Di jalan saya alhamdullah aman dan nyaman tidak terjebak macet. Sampailah saya di Stadion Glora Bung Karno, Lalu saya menuju gebang masuk 4 yang menjual tiket final. Saya sampai ke sana jam 9 pagi. Lalu di sana antrian sudah ramai. Saya pun ikut di barisan.
Saat jam 12 saya baru setengah jalan dari menuju loket penjualan. Lalu ujanpun turun ketika saya mengantri. Lalu saya bergegas mengambil jas ujan yang ada di bagasi motor. Teman – teman saya pun juga bergitu. Satu setengah jam ujan turun. Saya melihat semangat orang yang di belakang saya yang basah-basahan demi tiket final itu. Saya pun ikut bersemangat. Tetapi saat jarum jam menuju arah jam setengah 3 lalu tiket pun habis. Padahal menurut saya baru belum 100 orang yang mendapatkan tiket. Saya bertanya : “Kemanakah tiket itu??”. Padahal saya mengantri dari pagi hingga sore, tetapi tidak dapat apa-apa. Bukan itu saja yang saya sesalkan. Ternyata banyak calo yang berada disana.
Lalu barisan atrian pun pada bubar dan menanyakan kemana tiket yang sebanyak itu habis cuman dengan 100 orang saja. Saya melihat ke loket tesebut. Ternyata ada seorang calo yang di kepung di dalam loket karena takut di kroyok oleh masa. Selama sau jam setengah calo tersebut berada di sana.akhirnya setelah 2 jam di dalam calo nya pun keluar dengan penjagaan polisi. Tetapi apa daya dengan masa yang banyak calo pun akhirnya di kroyok hingga terjatuh jatuh dan meminta belas kasian. Polisipun hanya bisa melihatnya saja. Lalu akhirnya polisi pun mengerahkan banyak polisi. Lalu calo pun di amankan dengan ke adaan muka babak belur.
Setelah kejadian itu saya mendengar ada tiket lagi yang akan di jual. Maka antrian pun mulai padat lagi. Tetapi ternyata hanya sebuah isu saja. Lalu apalah daya tubuh kami bukan lah sebuah besi baja yang kuat. Saya pun bergegas pulang dengan membawa cape dan pengalaman bertemu calo.hehehehe
Sekian cerita penderitaan yang saya alami ketika hendak membeli tiket final.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar